Kamis, 17 November 2016

Ahok Tersangka, Bagaimana Nasib Buni Yani?

Ahok Tersangka, Bagaimana Nasib Buni Yani?


BeritaSakti-Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan penistaan agama. Ahok menjadi tersangka dipicu oleh beredarnya rekaman video pidato Ahok yang sudah dipotong saat berkunjung ke Pulau Seribu pada 27 September 2016.

Video itu kemudian ditranskrip dan disebarluaskan oleh Buni Yani melalui media sosial, yang kemudian berujung pada keluarnya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) bahwa apa yang disampaikan Ahok dalam pidato itu sebagai penistaan agama.

Fatwa MUI inilah yang kemudian dijadikan landasan oleh sejumlah ormas keagamaan untuk menggelar demo 4 November lalu dan mendesak aparat penegak hukum untuk menindak Ahok.

Lantas kini setelah Ahok menjadi tersangka, bagaimana nasib Buni Yani?

Menanggapi hal ini, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, meski kasus ini berkaitan, tapi penanganan proses hukumnya berjalan secara terpisah.

"Masalah Buni Yani itu terpisah, sepenuhnya oleh penyidik Polda Metro Jaya, yang mana masih terus melakukan pendalaman terhadap laporan tersebut. Prosesnya berjalan," kata Boy di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (16/11/2016).

Boy menambahkan, mekanisme penyelesaian laporan Buni Yani mirip dengan gelar perkara Ahok. Penyidik bakal meminta pendapat dari sejumlah saksi ahli.

"Mekanismenya hampir mirip. Dalam artian itu perlu pendapat ahli," ucap dia.

Boy berharap, penyidik Polda Metro Jaya juga akan bersikap transparan dalam menangani kasus Buni Yani.

"Nanti dilihat dari penyidik Polda Metro Jaya melaksanakan tugas-tugas itu, kita percayakan. Kita harap apa yang dilakukan Polda Metro Jaya dapat juga dilakukan dengan transparan," tandas Boy.

Buni Yani dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh relawan pendukung Ahok, Komunitas Muda Ahok-Djarot (Kotak Adja). Buni dianggap sengaja mengedit rekaman video Ahok tentang petikan surat Al-Maidah sehingga diartikan sebagai penghinaan terhadap Islam.

Mangkir Panggilan Polisi, Buni Yani Bakal Diperiksa Lagi

Mangkir Panggilan Polisi, Buni Yani Bakal Diperiksa Lagi


BeritaSakti-Polda Metro Jaya menangani dua laporan terkait pemilik akun Facebook bernama Buni Yani. Dalam kasus pertama, Buni Yani dilaporkan karena diduga melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) karena mengunggah potongan video Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tentang Surat Al Maidah ayat 51. Satu kasus lainnya, Buni Yani melaporkan balik pelapor dirinya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, pihaknya telah memanggil Buni Yani dalam kapasitasnya sebagai saksi pelapor. Namun, Buni Yani berhalangan hadir dan polisi pun berencana memanggil kembali pada Jumat besok, 18 November 2016.

"Sudah kita lakukan pemanggilan dan tidak bisa hadir dengan alasan tertentu. Kemudian kita lakukan pemanggilan kedua, kemungkinan besok baru mau hadir, itu sebagai pelapor," ujar Awi di Mapolda Metro Jaya, Kamis (17/11/2016).

Sementara, ujar Awi, terkait Buni Yani sebagai terlapor, penyidik telah memeriksa sembilan saksi. Namun, dia belum bisa memastikan kapan Buni Yani diperiksa. Sebab, pemeriksaan terlapor dilakukan setelah saksi-saksi lainnya selesai.

"Tentunya masih berproses. Nantinya juga akan memanggil saksi ahli untuk menguatkan yang dipersangkakan pelapor," kata dia.

Awi menjelaskan penanganan kasus Buni Yani tetap berlanjut meski Ahok telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama. Sekalipun, video yang digunakan sebagai bukti dalam ketiga perkara ini sama, yakni rekaman pidato Ahok di Pulau Seribu.

"Kasusnya kan beda, tentunya dasarnya juga beda. Kalau nanti memang hasilnya (pemeriksaan video) sama, itu kan nanti Labfor yang membuat laporan. Itu bukan penyidik," kata dia.

"Yang perlu diketahui, kasus ini tuh beda, bukan berarti di sana ngomong A terus di sini kita tinggal ambil ya, tidak bisa, karena kasus dan dasarnya beda," ucap Awi.

Sejumlah relawan Ahok yang tergabung dalam Komunitas Advokat Muda Ahok-Djarot (Kotak Adja) melaporkan Buni Yani, terkait pelanggaran UU ITE. Buni Yani dituding memotong video pidato Ahok yang dapat memicu keresahan masyarakat.

Tak hanya itu, Kotak Adja juga menuding Buni Yani sebagai pendukung kandidat lain pada Pilkada DKI 2017. Pengunggahan video Ahok itu dianggap sebagai bentuk kampanye hitam.

Tak terima dengan tudingan itu, Buni Yani melaporkan balik Kotak Adja. Didampingi tim pengacara dari Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI), Buni Yani melaporkan Kotak Adja atas tudingan pencemaran nama baik.

Senin, 14 November 2016

Tim Kuasa Hukum Ahok Bawa 6 Saksi Ahli Saat Gelar Perkara

Tim Kuasa Hukum Ahok Bawa 6 Saksi Ahli Saat Gelar Perkara

Beritasakti-
Penyelidikan kasus dugaan penistaan agama yang melibatkan Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terus dilakukan. Polri berencana menggelar perkara ini untuk menentukan ada tidaknya unsur pidana dalam ucapan Ahok terkait Almaidah ayat 51 yang disampaikan di Kepulauan Seribu.

Gelar perkara akan berlangsung secara terbuka terbatas di ruang rapat utama (rupatama) Mabes Polri, Jakarta Selatan. Acara akan dimulai sekitar pukul 09.00 WIB.

Kuasa Hukum Ahok, Sirra Prayuna mengatakan akan membawa 9 orang saksi saat gelar perkara dilakukan.

"Kami hanya akan menghadirkan saksi fakta dan saksi ahli," kata Sirra kepada Liputan6.com di Jakarta, Selasa (15/11/2016).

Sebanyak 3 saksi fakta akan dihadirkan, mereka adalah orang yang melihat langsung dan menghadiri saat Ahok pidato di Kepulauan Seribu. Sementara saksi ahli yang dihadirkan adalah 2 orang ahli agama, 2 ahli pidana dan 2 ahli bahasa.

"Identitasnya tidak bisa kami sebutkan," ujar dia.

Selain saksi fakta dan ahli, kata Sirra, dirinya juga akan membawa sejumlah barang bukti sebagai dasar untuk melihat pemaparan yang dilakukan oleh polisi.

Sementara polisi juga akan membawa 20 ahli dalam gelar perkara tersebut.

"Ada 20 (saksi ahli) didaftarkan sebagai undangan untuk hadir. Dari unsur internal Divisi Propam, Irwasum, Biro Wasidik, dan penyidik yang menangani," ucap Kadiv Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar.

Urutan acara gelar perkara kasus dugaan penistaan agama ini bakal berlangsung terbuka pada awalnya. Lalu, tertutup setelahnya. Boy menjelaskan, gelar perkara ini akan dipimpin langsung Kabareskrim Komjen Pol Ari Dono Sukmanto. Setelah itu, dipaparkan hasil penyelidikan.

"Tim akan paparkan apa yang diketahui berdasarkan aduan masyarakat. Kemudian masyarakat yang melaporkan juga diberi kesempatan untuk beri penjelasan yang dituangkan dalam LP," kata Boy.

Setelah tim Polri dan masyarakat yang mengadu menjelaskan apa yang mereka adukan, maka giliran para ahli yang hadir diberi kesempatan untuk memberi penjelasan sesuai perspektif masing-masing, baik di bidang agama, pidana, maupun bahasa.

"Hasil gelar perkara untuk merumuskan keputusan kesimpulan dalam penyelidikan apakah LP yang diterima penyidik, ada 11 (LP), layak dinaikkan statusnya jadi penyidikan. Paling cepat Rabu, paling lambat Kamis," ucap Boy.

Namun, Boy tak menjamin jika hasil gelar perkara itu membuat ormas-ormas dan beberapa pihak menjadi puas. Boy, menyerahkan sepenuhnya pada hasil gelar perkara.

Sabtu, 05 November 2016

Lima hal yang perlu diketahui soal demonstrasi 'tangkap Ahok' 4 November

Lima hal yang perlu diketahui soal demonstrasi 'tangkap Ahok' 4 November
 
Beritasakti-Aksi unjuk rasa 'tangkap Ahok' yang rencananya akan dilakukan Jumat pekan ini menjadi perbincangan hangat di media sosial. Kami merangkum segala yang perlu Anda ketahui tentang rencana aksi ini.

1. Demonstrasi tentang apa?
Diklaim sebagai 'aksi bela Islam II', unjuk rasa ini utamanya menuntut Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dipenjara karena dianggap ''menistakan agama, menodai Alquran, melecehkan ulama, dan menghina umat Islam'' - sebuah tuduhan yang masih diselidiki oleh kepolisian.

Tudingan itu terkait ucapan Ahok di sebuah acara, bahwa sebagian orang pasti tak akan memilihnya karena ditipu (oleh politisi) dengan (menggunakan) Al-Maidah ayat 51.
Ahok telah meminta maaf dan mengatakan bahwa dirinya tidak berniat melecehkan ayat suci Alquran. Sebagian tokoh Islam juga mengatakan, Ahok tidak bisa dituding menista.

Namun kasus ini menjadi amunisi baru bagi kalangan penentang Ahok yang dlam hal ini dipimpin Front Pembela Islam (FPI), kelompok garis keras pimpinan Habib Rizziek Shihab.
Aksi unjuk rasa akan dilakukan siang hari dengan menggelar arak-arakan dari Masjid Istiqlal ke Istana Negara. Belum jelas berapa jumlah pasti yang berpartisipasi, namun diperkirakan lebih besar dari yang sebelumnya.
Dari poster yang beredar, peserta dihimbau untuk membawa bekal untuk mengantisipasi kemungkinan menginap. Penyelenggara juga menganjurkan orang yang berpartisipasi untuk ''menyiapkan wasiat untuk keluarga'' dan ''berdoa untuk kemenangan umat Islam''.


2. Siapa yang berpartisipasi?
Unjuk rasa ini diikuti oleh berbagai ormas Islam. Front Pembela Islam (FPI) menjadi panitia acara.
Dalam akun Twitter, Habib Rizieq dari FPI bahkan menganjurkan perusahaan, kantor, dan sekolah untuk diliburkan agar pegawai dan pelajar ikut aksi. Dalam unjuk rasa sebelumnya, sejumlah anak-anak di bawah umur tampak dikerahkan dalam unjuk rasa dan ikut membentangkan spanduk.

Banyak pihak khawatir aksi ini akan berlangsung ricuh dan rawan ditunggangi kepentingan lain, namun penyelenggara seperti dikutip berbagai laporan menyebut unjuk rasa akan berlangsung damai tanpa kerusuhan.
Presiden Joko Widodo juga telah memerintahkan aparat polisi dan TNI bersikap profesional dalam mengamankan demo itu.

3. Siapa yang tidak ikut serta?
Baik Nadlatul Ulama (NU) maupun Muhammadiyah mengaku tak bisa menolak aksi tersebut namun tidak juga menganjurkan anggotanya ikut dalam aksi.
Dalam pernyataan sesudah bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara Selasa (01/11), pimpinan NU dan Muhammadyah menyatakan mereka tak bisa melarang anggota yang ingin terlibat, namun menyerukan untuk tidak membawa atribut organisasi.

"Kami tidak menghimbau warga Muhammadiyah melakukan demonstrasi pada 4 November. Kami menghormati saudara-saudara kami memutuskan untuk berdemonstrasi, tetapi harus dilakukan dengan cara damai. Jauhkan tindakan-tindakan anarkis,'' kata Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Danhil Azhar Simanjuntak kepada Beritasakti Indonesia

Polisi akan selidiki dugaan keterlibatan 'aktor politik' dalam demonstrasi 4 November

Polisi akan selidiki dugaan keterlibatan 'aktor politik' dalam demonstrasi 4 November
  

Beritasakti-Kepolisian mengatakan akan selidiki "informasi intelejen" yang menyebut aktor-aktor politik berada di belakang kerusuhan yang terjadi pascaaksi damai yang menuntut proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok.
Dugaan keterlibatan aktor politik itu, disampaikan Presiden Joko Widodo dalam keterangan pers Jumat tengah malam, dengan menyebutkan kerusuhan yang terjadi setelah unjuk rasa damai dimanfaatkan oleh aktor politik.
"Itu menjadi bagian yang kami cermati dan selidiki, " jelas Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar. "Yang jelas itu bagian dari kegiatan-kegiatan deteksi dini dan intelejen... tentu aparat mencermati aktivitas itu," tambah dia.
Namun, Boy tidak menjelaskan bagaimana penyelidikan akan dilakukan oleh kepolisian.

"Saat ini belum ada hal-hal yang mengarah ke situ, masih sumir itu saya katakan, tapi yang jelas itu barud ari kegiatan yang akan kami selidiki," jelas Boy Rafli.
Sementara itu, Ketua Setara Institute Hendardi mengatakan dalam aksi yang terjadi jelas terlihat aktor-aktor kunci yang menyebarkan pesan kebencian.

"Demokrasi juga mempunyai rule yg jelas untuk menindak setiap orang yg melakukan aksi-aksi kekerasan, provokasi, penghasutan, dan penyebaran kebencian (hate speech) yg memanifes menjadi kejahatan kebencian (hate crime) dalam bentuk anarkisme. Sebagai negara hukum, aktor lapangan dan aktor di balik layar mutlak diproses secara hukum, " jelas Hendardi dalam keterangan tertulisnya.

Polisi telah menangkap dan memeriksa 10 orang yang diduga merupakan provokator aksi kekerasan yang berlangsung usai demonstrasi damai pada Jumat (04/11).
Aksi damai diikuti antara lain oleh tokoh Front Pembela Islam Rizieq Shihab, politikus Fachri Hamzah dan Fadli Zon.

Kepolian mengatakan dalam demonstrasi itu memang massa terbagi dua, ada massa yang ingin terlibat aksi damai, tetapi juga ada yang berniat untuk rusuh.
Tokoh politik harus beli teladan

Pengamat politik Siti Zuhro mengatakan presiden Joko Widodo dan juga tokoh politik harus memberikan teladan untuk memberikan pernyataan yang menyejukkan.

"Tapi dalam suasana seperti ini pak Jokowo sesuai dengan himbauan sebelumnya bagaimana menghadirkan kedamaian, memelihara kebhinekaan kita, merawat NKRI kita, memang nuansa kesejukan yang seharusnya disebutkan dan dimunculkan, jangan ada nuansa- nuansa yang memunculkan terjemahan lain, karena ini akan diikuti dengan pernyataan yang apa benar ditunggangi, seperti itu," jelas Siti.
Dia mengatakan aksi yang terjadi pada Jumat lalu merupakan aspirasi umat Islam yang harus disikapi pemerintah dan aparat kepolisian dengan melakukan penyelidikan yang transparan terhadap kasus "dugaan penistaan agama" yang dilakukan Ahok.

"Aksi itu menunjukkan ada kesan seolah-olah ada pejabat yang dilindungi, oleh karena itu proses hukum harus transparan, dan secepatnya," jelas Siti.
Kepolisian menjanjikan akan mengumumkan hasil penyidikan kasus ini dalam dua pekan, termasuk menyelesaikan pemeriksaan para saksi dan Ahok yang dijadwalkan pada Senin (06/11), dan juga melakukan gelar perkara.
Polisi sampai saat ini sudah memeriksa lebih dari 22 saksi, yang terdiri dari saksi ahli agama, bahasa dan juga saksi dari pihak pelapor serta masyarakat Kepulauan Seribu yang hadir ketika Ahok berpidato.

Di manakah Ahok, sosok yang paling 'dicari' hari ini?

Di manakah Ahok, sosok yang paling 'dicari' hari ini?


Beritasakti- Keberadaan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sosok yang paling'dicari' hari ini, nyaris tidak diketahui, Di manakah Ahok saat puluhan ribu orang berdemo menuntut agar dirinya diadili?
Menurut anggota tim sukses Ahok, Joyce Triatman, Ahok pada Jumat (04/11) tetap bekerja meski dibatasi.

"Ahok tetap kerja tapi di suatu tempat yan0g diamankan saja, sementara tidak di lapangan dulu. Sambil liat situasi karena makin siang kan makin ramai", kata Joyce.
•Demo 'tolak Ahok' di depan Istana, di mana Presiden Jokowi?

Meski sepi, bisnis masih berjalan normal di Glodok
Sumber BBC Indonesia mengungkapkan Ahok bekerja dari kediamannya di kawasan Pluit, Jakarta Utara.
Rumah Ahok saat ini, menurut laporan media, dijaga ketat satu kompi satuan Brimob yang terdiri dari sekitar seratus orang.
Blusukan

Kantor berita AP melaporkan, berdasarkan liputan media televisi, Ahok 'blusukan' dan berbicara dengan warga yang menyambutnya dengan antuasias. Dia sempat meninjau trotoar di kawasan rumah toko.
"Ini trotoar 'kan mau dirancang gaya-gaya Eropa lebar. Tapi kita harus perhatikan kebiasaan orang kita, ruko-ruko ini kan tempat mereka tinggal juga. Kayak nasabah bank, dia mengeluh (karena) mobil nggak bisa parkir," kata Ahok seperti dilaporkan Beritasakti.com
 
Diberitakan Ahok terus melambaikan tangan dan selfie dengan warga, namun kunjungannya tersebut tidak memakan waktu lama.





Sabtu, 29 Oktober 2016

Jokowi Kejutkan Pasangan Pengantin di Depok

Jokowi Kejutkan Pasangan Pengantin di Depok


BeritaSakti-Terkejut sekaligus senang. Itulah yang dirasakan Dwi Rizky, warga Kampung Lio, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat. Bagaimana tidak, pesta pernikahannya bersama sang kekasih, Franty Aulia dihadiri Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Kedatangan orang nomor satu di negeri ini menjadi kado terindah bagi Dwi Rizky dan Franty. Dengan wajah berseri-seri Dwi Rizky menceritakan, muasal kehadiran Jokowi.

Dwi Rizky bersama ayahnya bekerja di kantor staf kepresidenan. Dua minggu lalu, sebelum pesta pernikahannya, dia mengirim undangan pernikahan ke Jokowi melalui sespri.

Tak dikira, undangannya sampai ke tangan presiden. Terlebih, ketika salah seorang ajudan presiden kemudian memberi kabar dia akan datang.

Presiden didampingi istrinya, Iriana Jokowi tiba di Kampung Lio, Pancoran Mas, Depok, pukul 17.45 WIB. Dia datang dengan berbatik cokelat, sementara Iriana berkebaya oranye.

Kedatangannya langsung disambut sorak-sorai tamu undangan. Dengan senyum khasnya, Presiden ke-7 RI itu menyapa para tamu undangan. Dia menyalami para tamu undangan. Jokowi juga tak sungkan menuruti permintaan warga yang ingin berfoto bersama.

Tak hanya ibu-ibu. Anak-anak terlihat senang dengan kehadiran Jokowi. Sesekali, terdengar suara meneriakkan nama mantan Gubernur DKI tersebut.

"Pak Jokowi, Pak Jokowi, sini pak foto pak," celetuk salah satu tamu undangan.

Jokowi bersama istri kemudian menyalami dan foto bersama dengan kedua mempelai. Selama kurang lebih 10 menit Jokowi berada di tenda yang dibalut kain warna-warni.

Menariknya, saat hendak keluar tenda ada satu keluarga yang meminta berfoto bersama. Di tengah cuaca gerimis, Jokowi pun tetap meladeninya.

Rombongan Jokowi meninggalkan tempat pernikahan sekitar pukul 17.55 WIB. Dia langsung menaiki mobil dan tidak meladeni pertanyaan awak media.

Menurut Dwi Rizky, Jokowi merupakan sosok yang baik, ramah, dan merakyat. Buktinya, di sela-sela kesibukannya sebagai pemimpin negara masih sempat memberikan ucapan selamat di hari bahagianya.

"Tadi Pak Jokowi kasih selamat sama kasih karangan bunga," Dwi mengakhiri.

Kapolri Datangi Polda Metro, Bahas Demonstrasi 4 November?

Kapolri Datangi Polda Metro, Bahas Demonstrasi 4 November?.

BeritaSakti-Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyambangi Markas Polda Metro Jaya untuk melakukan rapat koordinasi.

Tepat pukul 18.30 WIB dengan pengawalan ketat bersenjata, Kapolri tiba di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (29/10/2016).

Di teras Main Hall, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan menyambut langsung kedatangan pucuk pimpinan tertinggi Polri yang juga mantan pimpinan kepolisian wilayah DKI Jakarta alias pendahulunya.

Wartawan yang berjaga untuk mengkonfirmasi terkait isu dari rapat yang dibahas, diminta oleh petugas Provos Polda Metro Jaya untuk tidak mendekat.

Hingga saat ini pertemuan masih berlangsung dan belum diketahui pasti apa yang dibahas dan apa hasil pertemuannya.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Brigjen Pol Agus Rianto telah mengkonfirmasi terkait surat edaran yang diterbitkan oleh Korps Brimob. Menurut dia, penerbitan surat tersebut hanya berlaku pada kesatuan Korps Brimob, dan tidak berlaku pada keseluruhan anggota Polri.

"Itu untuk internal Brimob dalam rangka kesiapan personel jika sewaktu-waktu diperlukan. Siaga hanya untuk kesiapan Brimob saja. Bukan untuk Polri keseluruhan atau situasi secara umum. Hanya untuk memudahkan dalam kesiapan personel Brimob saja," ujar Agus, Sabtu (29/10/2016).

Korps Brigade Mobil atau Brimob menerbitkan surat edaran yang isinya menyatakan diberlakukannya Siaga 1 untuk seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), per Jumat 28 Oktober 2016 kemarin.

Surat nota dinas dengan nomor B/ND/-35/X/2016/Korbrimob ditandatangani langsung oleh Wakil Komandan Korps Brigjend Pol Revandoko.

Dalam surat tersebut tercantum pemberlakuan siaga 1 dilakukan dalam rangka antisipasi gangguan Keamanan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di seluruh wilayah Indonesia.

Jakarta sendiri akan kembali digoyang demontrasi besar pada 4 November mendatang. Massa dari Front Pembela Islam dan sejumlah ormas Islam lainnya akan berdemo meminta pengusutan kasus dugaan penistaan agama Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Kata Polri soal Isu Demo Massal 4 November

Kata Polri soal Isu Demo Massal 4 November



BeritaSakti-Polda Metro Jaya sudah berkoordinasi dengan jajarannya terkait rencana pengamanan demo atau unjuk rasa besar-besaran terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, pada 4 November 2016.

Pengamanan tersebut bagian dari pembahasan dalam rapat koordinasi Kapolri Jenderal Tito Karnavian bersama jajarannya, di Markas Polda Metro Jaya, Sabtu malam 29 Oktober 2016.

"Pengamanan unjuk rasa memang juga salah satu hal yang dibicarakan juga. Tugas yang dipercayakan kepada Polda Metro Jaya untuk melakukan rencana pengamanan," kata Kadiv Humas Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar, usai rapat di Mapolda Metro Jaya.

"Termasuk yang dibahas, dan tentu sepenuhnya menjadi tugas Kapolda Metro Jaya untuk mempersiapkan bersama satuan kewilayahan, dalam hal ini Polres-Polres," sambung dia.

Selain pengamanan, kata Boy, Polda Metro Jaya juga berkoordinasi dengan kepala daerah di sekitar Jakarta, agar menjalin komunikasi persuasif dengan demonstran. Tujuannya untuk mengantisipasi terjadinya unjuk rasa anarkis dan ditumpangi pihak lain yang tidak bertanggung jawab.

"Itu yang salah satu juga tadi diimbau menjelang tanggal 4 (November), untuk melakukan koordinasi dengan tokoh agama, masyarakat, dengan unsur pemerintah daerah, kiranya di dalam unjuk rasa nanti dapat berjalan dengan tertib," papar dia.

Boy menegaskan untuk pengamanan pada 4 November nanti, tidak ada penarikan personel Brimob dari wilayah lain. Karena personel di Polda Metro Jaya cukup banyak, dengan melibatkan jajaran di wilayahnya.

"Tidak ada, Polda Metro tidak ada (bantuan dari Polda lain)," tegas dia.

Boy mengatakan kepolisian akan mengedepankan cara pengamanan persuasif, saat mengawal unjuk rasa nanti. Sebab, pengamanan unjuk rasa bagian dari tugas kepolisian.

"Pendekatan dalam hal unjuk rasa adalah pelayanan pengamanan. Kita berpikir positif, jangan langsung berpikir bahwa pengunjuk rasa akan melakukan hal hal yang tidak baik. Tetapi kita tidak underestimate. Semua langkah itu dipersiapkan termasuk yang sifarnya kontigensi. Itupun dipersiapkan," papar dia.

"Yang terpenting saat unjuk rasa jika nanti tanggal 4 (November) dilaksanakan, kepolisian dalam hal ini wajib mengedepankan langkah persuasif. Dan memberikan jaminan bagi masyarakat yang lainnya yang tidak berunjuk rasa, dapat berativitas seperti biasa," sambung Boy.

Unjuk Rasa ke Istana

Tekait beredarnya isu adanya unjuk rasa ke Istana dan sejumlah daerah di media sosial, Boy menyatakan, kepolisian belum dapat memastikan kebenarannya. Yang jelas, polisi akan selalu siaga memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Begini saja, kita kalau kaitan masalah unjuk rasa kita susah siapkan pengamanannya. Seberapa besar dan sebagainya, kita masih update terus hari ini. Kita belum bisa menyampaikan hal yang pasti terkait rencana itu ya," ujar dia.

"Serahkan saja kepada kita, kita akan kerja sama dengan unsur di negara kita, untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat," tegas dia.

Boy pun mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terhasut atau terprovokasi informasi yang belum jelas (hoax) serta menyesatkan. Masyarakat juga diimbau saling menjaga kebersamaan.

"Jaga bersama keutuhan bangsa kita, NKRI, kita wujudkan Pemilukada yang demokratis ya, yang tentunya berkaitan dengan hasil dari Pemilukada yang berkualitas nanti. Kami sangat berharap sekali semua elemen masyarakat, mari kita bersatu dalam kebersamaan," kata dia.

Boy mengingatkan, ujaran kebencian atau ajakan yang bersifat menghasut kepada masyarakat melalui media sosial atau siber, polisi akan menindaknya sesuai aturan hukum yang berlaku.

"Ada hal-hal yang tentu tidak sesuai, kita serahkan sesuai proses hukum yang ada," tandas Boy.

From Pembela Islam dan sejumlah ormas Islam lainnya, rencananya kembali menggelar demonstrasi besar-besaran pada 4 November 2016 di Jakarta. Untuk rasa tersebut terkait pengusutan kasus dugaan penistaan agama Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Demokrat Persilakan Ruhut Pilih Jalan Hidupnya Sendiri

Demokrat Persilakan Ruhut Pilih Jalan Hidupnya Sendiri



BeritaSakti-Ruhut Sitompul turut hadir dalam acara Deklarasi Kampanye Damai dan Berintegritas sebagai juru bicara peserta Pilkada DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat.

Ruhut masih berstatus sebagai kader Partai Demokrat. Padahal, partai bentukan Susilo Bambang Yudhoyono itu mengusung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

Ketua Tim Pemenangan Agus-Sylvi, Nachrowi Ramli, enggan menanggapi banyak tentang kedatangan Ruhut. Menurut dia, itu sudah menjadi pilihan anggota Komisi III DPR tersebut.

"Ruhut ya dia punya pilihan sendiri, silakan saja. Kita enggak ada tanggapan, itu adalah cara dia hidup kayak gitu," ujar pria yang biasa disapa Nara ini di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (29/10/2016).

Menurut dia, seharusnya, Ruhut tidak bertindak seperti itu. Hal tersebut dikarenakan setiap berorganisasi sudah ada aturan mainnya dan sudah semestinya dia mengikuti.

"Berorganisasi harusnya kan ada aturan, aturan main, tapi kalau dia maunya seperti itu silakan," Nara memaparkan.

"Kita enggak bisa bilang (Ruhut) membangkang, tapi ada etika di kita, ada etika partai itu yang dewan komisi kehormatan yang membicarakan itu," dia menambahkan.

Terkait Ruhut sudah dipecat dari Partai Demokrat, Nara mengaku belum mengetahui hal tersebut. Ia mengatakan kalau itu urusan Komisi Pengawas dan Dewan Kehormatan Partai Demokrat.

"Itu yang saya enggak tahu, yang jelas sudah ditangani dewan pengawas," Nara menegaskan.

Masih Ada Kekurangan di Pemerintahan, Kami Bukan Malaikat

Masih Ada Kekurangan di Pemerintahan, Kami Bukan Malaikat

 BeritaSakti-Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman,Luhut Binsar Panjaitan meminta kepada seluruh rakyat Indonesia untuk percaya dengan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dalam membangun perekonomian nasional. Pemerintah dan rakyat harus bekerja sama membawa negara ini lebih baik ke depan.

Luhut mengakui bahwa masih banyak kekurangan di pemerintahan Jokowi-JK. Namun masyarakat jangan menampik jika banyak program atau kegiatan yang berhasil ‎dicapai pemerintah.

"Pastilah banyak kekurangan di pemerintah ‎ini, tapi banyak juga cerita sukses yang dilakukan. Kalau kurang di sana sini,kita bukan malaikat,tapi kita perbaiki,"kata Luhut dalam dua tahun pemerintahan Jokowi-JK di Jakarta,seperti ditulis Jumat (29/10/2016).

Mantan Menteri Koordinator Politik,Hukum,dan Keamanan ini mengatakan, pemerintah sangat terbuka menerima kritikan dari masyarakat. Akan tetapi,ia berharap,kritikan tersebut jangan hanya berupa wacana dan kata-kata, tapi ditunjukkan melalui bukti-bukti atau data.

"Kalau mau kritik pemerintah, silakan,saya setuju saja. Kritik konstruktif bukan dengan wacana,tapi dengan angka, sumber data juga jelaskan. Jadi bisa membawa negara ini dengan baik,karena jika tidak,tanpa sengaja kita bisa menghancurkan negara ini,"tegas Luhut.

Menurutnya, generasi muda saat ini akan menikmati peningkatan pertumbuhan ekonomi ‎dan pembangunan infrastruktur yang saat ini tengah digenjot pemerintah. Dengan begitu,pemerintah membutuhkan dukungan dari masyarakat untuk menciptakan iklim kondusif.

"Percayalah kami punya kemampuan, kami punya dedikasi yang tinggi untuk membuat Indonesia lebih bagus. Kita bawa demokrasi Indonesia lebih mature, bukan yang macam-macam," kata Luhut.

Kamis, 27 Oktober 2016

Panggung Sandiwara Jessica Wongso

Panggung Sandiwara Jessica Wongso

BeritaSakti-Episode 1 perkara pembunuhan berencana Wayan Mirna Salihin diketuk. Jessica Kumala Wongso dinyatakan terbukti sah dan meyakinkan membunuh temannya sendiri, Mirna Salihin. Hakim memutus Jessica penjara 20 tahun penjara. Putusan yang sama dengan yang dituntut Jaksa Penuntut Umum (JPU). Tangis Jessica tak mempan menangkis tuntutan JPU.

"Perbuatan terdakwa keji dan sadis terhadap teman sendiri," kata Hakim Ketua Kisworo dalam pembacaan vonis di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (27/10/2016).

Jessica yang dinilai tidak pernah menyesali perbuatannya dan mengakui perbuatannya membunuh teman dekatnya sendiri, menjadi alasan yang memberatkan hakim mengetuk vonis tersebut.

Selain hal memberatkan, Kisworo memaparkan dua hal yang meringankan Jessica. "Terdakwa masih berusia muda dan masih bisa memperbaiki diri," ujar Kisworo.

Ada hal menarik terungkap majelis hakim selama persidangan berjalan. Menarik ke belakang, Rabu 12 Oktober 2016. Hari itu persidangan jauh dari keriuhan. Peserta sidang, majelis hakim, jaksa penuntut umum, dan pengacara seksama mendengarkan nota pembelaan Jessica.

"Mirna adalah teman yang baik, ramah, dan jujur. Selain itu, dia juga humoris," ucap Jessica mengawali pembacaan pembelaannya.

Perempuan yang baru menginjak 28 tahun ini terisak sepanjang membacakan pleidoinya. Suaranya terdengar terbata-bata membacakan pembelaan. Wajahnya tertunduk, Wajah Jessica sembari membacakan nota pembelaan dengan kacamata bingkai hitam.

Jessica mengatakan terus dipojokkan oleh banyak orang sebagai pelaku pembunuhan Mirna. Padahal, dia tidak pernah melakukan perbuatan tersebut. "Kejadian ini dibesar-besarkan. Keluarga saya dipojokkan. Kami dibuat menderita."

"Saya kehilangan, tapi juga dituduh membunuh. Ini menyakitkan," Jessica Wongso menambahkan.

Jessica mengatakan sebelum kejadian tewasnya Mirna Salihin usai minum es kopi Vietnam di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, 6 Januari 2016, dia tidak mendapat firasat apa pun.

"Saya tidak mendapat firasat apa pun kalau hari itu ternyata mengubah hidup banyak orang," ujar Jessica dengan suara parau.

"Semua tuduhan itu berdasarkan kebetulan yang saya tidak mengerti," Jessica menambahkan.

Di sidang saat itu, Jessica bersikeras bukan dialah yang membunuh Mirna. Bahkan, dia menyebut istri Arief Soemarko itu adalah teman baiknya.

"Mirna itu teman saya. Dia akan tetap hidup di hati saya. Dia tahu saya tidak meracuninya," kata Jessica terisak.

Jaksa Ardito Muwardi selaku koordinator JPU menilai, pleidoi Jessica hanyalah berupa curahan hati Jessica. Sebab Jessica tengah membela diri dari kursi pesakitan pengadilan.

"Kalau saya lihat pleidoi-nya Jessica bagian curhatnya Jessica. Seperti itu," tutur Ardito.

Rabu, 26 Oktober 2016

Inilah Isi, Sejarah dan Makna Teks Hari Sumpah Pemuda

Inilah Isi, Sejarah dan Makna Teks Hari Sumpah Pemuda


BeritaSakti-Tidak lama lagi bangsa Indonesia akan berjumpa dalam sebuah hari yang sangat bersejarah untuk negeri tercinta, yakni Hari Sumpah Pemuda, yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober. Sumpah pemuda merupakan sebuah ratifikasi yang isinya adalah memuat tekad serta semangat persatuan para pemuda Indonesia. Lahirnya Sumpah Pemuda jelas memiliki sejah tersendiri. Sumpah Pemuda lahir berawal dari diadakannya sebuah kongres pemuda yang dihelat pada tanggal 27 sampai dengan 28 Oktober 1928 silam di Jakarta.


Kongres tersebut adalah pertemuan para pemuda dari berbagai daerah yang ada di Indonesia mulai Sabang hingga Merauke yang sebelumnya telah mempersatukan diri pada organisasi pemuda daerah. Pada kongres yang dihelat, para pemuda Indonesia telah menyepakati untuk bergabung tanpa melihat dari asal suku, agama maupun organisasi. Persatua yang dibentuk oleh para pemuda ini disatukan pada sebuah ikrar yang sangat bersejarah dan ikrar tersebut tidaklah lain adalah Sumpah Pemuda.

Semenjak saat itulah persatuan Indonesia pun terus digaungkan oleh para pemuda nusantara demi meraih cita-cita Indonesia untuk merdeka. Berangkat dari situ lah kemudian pada setiap tanggal 28 Oktober ditetapkan sebagai Hari Sumpah Pemuda. Dan isi dari sumpah pemuda dalam kongres yang sudah dihelat tersebut pada intinya adalah para pemuda Indonesia mengaku akan satu nusa, satu bangsa dan juga satu bahasa, yakni Indonesia. Untuk lebih lengkapnya, berikut ini isi dari sumpah pemuda :

Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, Tanah Air Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia mengakui berbangsa satu bangsa Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia

Isi sumpah pemuda di atas adalah yang sesuai dengan EYD atau ejaan yang disempurnakan. Adapun sebelum itu isi teks sumpah pemuda yang belum disempurnakan bunyinya sama saja hanya memang ejaannya yang belum sesuai dengan EYD. Berikut ini isi dari Sumpah Pemuda yang asli sesuai naskah putusan kongres pemuda dan belum disempurnakan :

Kami poetra dan poetri Indonesia mengaokoe bertoempah darah jang satoe tanah Indonesia
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe bangsa Indonesia
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean bahasa Indonesia
 

KURS Rupiah HARI Ini, Rupiah Mengalami Pelemahan Tipis Terhadap Dolar

KURS Rupiah HARI Ini, Rupiah Mengalami Pelemahan Tipis Terhadap Dolar

BeritaSakti-Kurs rupiah hari ini atau nilai tukar rupiah terhadap dolar sekarang ini lebih banyak alami kemacetan atau stagnasi. Saat ini buat nilai kurs rupiah selesai pada titik 30 poin atau 0,23% ke harga Rp 13. 012 buat tiap dolar ASnya di perdagangan dunia hari ini.
Situasi stagnan itu bisa dimanfaatkan rupiah supaya dapat naik ke tingkat level lebih kuat sepanjang perdagangan di minggu pertama ini. Akan tetapi berdasarkan prediksi yang di keluarkan oleh Samuel Sekutras Indonesia mengatakan jika rupiah mempunyai besar kemungkinan melemah pada perdagangan di pekan awal ini karena efek dari pelemahan global yang berlangsung.

Dilanjut lagi oleh Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia tersebut yang mengungkapkan bahwa harga rupiah menurun karena dibawa oleh arus global yang terjad di akhir minggu kemarin, meskipun memiliki sentimen yang bersifat baik karena dipotongnya BI RR rate 25 bps yang dilakukan pada Kamis kemarin.

Titip perhatian saat ini berada pada tingkat kenaikan harga yang rencananya mulai diberlakukan pada awal bulan November 2016 ini, yang mana melonjaknya harga beberapa kebutuhan pangan utama ini disebabkan karena cuaca yang membuat ekspektasi kenaikan harga kedepannya semakin tinggi.

Pada dasarnya, diawal minggu kemarin Senin, 24 Oktober 2016 rupiah sendiri telah memulai perdagangan dengan pelemahan sebanyak 4 poin atau 0,03% ke level R 13.046 untuk setiap dolar AS. Kemudian pada hari ini, Selasa 25 Oktober 2016 nilai kurs mata uang Indonesia ke dollar AS merosot lagi hingga ke level Rp 13.031 tiap dollar AS. Nilai tersebut bisa dikatakan mengalami kelemahan jika dibandingkan dengan akhir penutupan perdagangan di level Rp 13.012 per dollar AS.

Sebagaimana dikutip dari data Bloomberg menyebutkan bahwa nilai Rupiah mengalami penguatan tidak banyak setelah pembukaan, yakni hanya pada level Rp 13.015 per dollar AS.

Menurut catatan dari Bank Indonesia (BI), untuk perguliran nulai kurs Rupiah dalam bulan Oktober 2016 ini berada dalam posisi penguatan terhadap nilai dollar AS. Jadi jika di ratakan, maka mata uang Indonesia memiliki apresiasi 0,41 persen atau berada pada level antara Rp 13.110 per dollar AS.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia yaitu Tirta Segara mengungkapkan apabila penguatan rupiah ini mengalami kelanjutan secara bertahap, diketahui bahwa untuk minggu ke-3 dibulan Oktober 2016 kurs Rupiah berada pada nilai Rp 13.005 tiap dolar AS.

Menurut Tirta, penguatan terhadap nilai Rupiah yang merupakan mata uang Indonesia ini terjadi karena adanya beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor global. Untuk faktor internal atau faktor dari dalam misalnya dari faktor ekonomi domestik yang sudah mulai bagus, diiringi pula oleh stabilitas makro ekonomi nasional yang terjaga dengan baik.

Sedangkan untuk faktor global secara meluasnya Tirta melanjutkan bahwa, bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang memberikan kepastian akan meningkatkan suku pada bulan Desember 2016 ini, cukup bisa mendatangkan keuntungan baik untuk pasar keuangan Indonesia.

Pertemuan AHOK dan Jokowi Sebelum Diperiksa Kabareskim

Pertemuan AHOK dan Jokowi Sebelum Diperiksa Kabareskim

BeritaSakti-Sebelum saat di check Kabareskim sebenarnya ia lakukan cuma buat sebatas minta izin cuti dari tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta, guna ikut Pilkada yang sebentar lagi akan masuk masa kampanye. Momentum Ahok menemui Presiden Jokowi itu sempat menyaratkan beberapa pertanyaan, apa yang sesungguhnya tengah dibicarakan keduanya itu. Terebih, waktunya’pun di rasakan benar-benar bertepatan dengan event pemanggilan Ahok oleh Bareskim guna penuhi pemanggilan sebagai saksi prihal adanya laporan kiraan mengenai penistaan agama yang menerpanya beberapa waktu lalu.

Kehadiran, Ahok menjumpai Jokowi di Istana Negara pada Senin (24/10) tempo hari melalui pintu Wisma Negara, oleh sebab itu kehadirannya itu nyaris luput dari awak media. Kepastian pertemuan Ahok dengan Jokowi itu, juga diutarakan oleh Jubir Presiden, Johan Budi Sapto Prabowo yang mengungkap andaikata pertemuan itu hanya hanya pamitan Ahok buat cuti dari tugasnya sebagai Gubernur DKI.

” Pak Ahok hari ini menghadap Presiden berkaitan mengenai informasi jikalau yang bersangkutan bakal melakukan cuti dalam rangka ikut serta di Pilkada Gubernur DKI,” terang Johan. Ia’pun menambahkan, jika hal tersebut merupakan langkah kesantunan dari seorang Gubernur yang meminta izin pamit cuti kepada kepala Negara selaku atasanya.

“Langkah yang diambil oleh Basuki Cahya Purnama ini merupakan langkah sopan santun dari Ahok sebagai Gubernur DKI selaku Ibukota Negara kepada Presiden. Jadi, maksud kunjungan Ahok tersebut, tak lain hanya untuk pamit guna menjalani proses Cuti” terang eks Jubir KPK tersebut.

Meskipun begitu, prihal mengenai apa saja yang bicarakan keduanya masih menjadi teka teki sejumlah pihak atas apa yang diobrolkan oleh Ahok dan Jokowi tersebut. Meskipun Johan Budi selaku Jubir Presiden telah menjelaskan mengenai kunjungan dan alasan yang sebenarnya dari sosok yang bernama Basuki Tjahja Purnama tersebut. Hal tersebut dirasa wajar tentang apa yang dilakukan bawahan kepada atasannya. Namun yang menjadi dasar permasalahan disini adalah waktu yang dirasa kurang begitu tepat.

Lantaran, Ahok sendiri sedang dihadapkan dengan suatu permasalahan yang membuatnya harus memenuhi panggilan sebagai saksi di Bareskrim. Sehingga, hal tersebut menimbulkan adanya pro dan kontra mengenai pertemuan keduanya tersebut.

Selasa, 25 Oktober 2016

Ucapan pedas Hotman Paris buat pengacara junior berujung polisi

Ucapan pedas Hotman Paris buat pengacara junior berujung polisi


Beriata Sakti-Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea tengah dirundung masalah. Dia dilaporkan rekan seprofesinya, Mahadin Jaya, lantaran dianggap melakukan pencemaran nama baik. Mahadin merasa tersinggung dibilang 'goblok' dalam acara debat dengan Hotman.

Laporan Hotman kepada polisi tertuang dalam Nomor LP/5164 / X/ 2016/ PMJ/Dit Reskrimum. Hotman dilaporkan Mahadin ke Polda Metro Jaya pada Selasa (25/10) kemarin.

Debat antara Hotman dan Mahadin terjadi dalam sebuah acara televisi. Mereka berdebat kasus kematian Wayan Mirna Salihin. Saat itu, Mahadin tengah menjawab pertanyaan dari moderator tiba-tiba dipotong sambil dibentak Hotman.

"Lu enggak pakai otak, pendapat lu terlalu bodoh, itu bodoh banget, parah banget si lu, goblok ni orang," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono menirukan percakapan Hotman dengan Mahadin dalam acara itu.

Sementara itu, Hotman justru merasa santai atas laporan dilayangkan Mahadin. Dia bahkan menyebut rekan seprofesinya itu sebagai pengacara junior tengah mencari sensasi dan ketenaran.

"Itu kan pengacara junior biarkan saja. Dengan ini kan dia jadi masuk TV kan? Pengacara junior kan ini bagian dari proses pembelajaran," ujar Hotman.

Menurut Hotman, dalam debat pendapat Mahadin salah. Sebab, disebutkan dalam debat itu bahwa saksi ahli dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) posisinya lebih kuat dibanding dihadirkan penasehat hukum terdakwa.

Harusnya, kata Hotman, pria sama-sama berprofesi pengacara tersebut tidak usai tampil di media. "Itu melecehkan pengacara. Mana ada ketentuan itu. Berarti jaksa akan selalu menang dong?" tegasnya.

Padahal, lanjut dia, teorinya bahwa saksi ahli dari jaksa dan penasehat hukum itu sama posisinya. Namun, semua itu tergantung substansinya. "Itu yang saya bilang pendapatnya tidak benar. Dia juga sudah tahu datang untuk berdebat, panitia juga sudah kasih tahu bahwa pendapat kita berselisih. Jadi kalau saya serang pendapat dia itu bukan pencemaran nama baik dong," ungkapnya.

Dia menambahkan, debat di televisi swasta itu dilakukan terbuka. Sehingga, apapun terjadi biar masyarakat menilai. "Karena saya pun beranggapan itu acara TV, jadi masyarakat harus dikasih penjelasan yang benar. Mana ada undang-undang yang bilang saksi ahli jaksa lebih kuat dari saksi ahli penasehat hukum?"

"Waktu itu pun semua profesor hukum di sana tidak setuju (tanggapan Jaya). Debatnya ada dua profesor doktor, semuanya ada tujuh orang. Itu saya bukan berikan komentar di luar, saya berikan komentar langsung (acara TV)," terangnya.

Meski santai, Hotman tetap terancam dijerat Pasal 310 KUHP tentang pencemaran nama baik dan Pasal 311 KUHP tentang fitnah.

Nomor urut 2 Pilgub Banten, Rano Karno kampanye pakai salam dua jari

Nomor urut 2 Pilgub Banten, Rano Karno kampanye pakai salam dua jari




BeritaSakti-Calon Gubernur Banten, Rano Karno mengatakan, lirik lagu salam dua jari yang pernah didengungkan saat Joko Widodo mencalonkan diri dalam pemilihan presiden 2014 lalu akan kembali berdengung di Pilgub Banten. Hal itu dipastikan setelah rapat pleno KPU Banten menghasilkan pasangan yang diusung PDIP dan PPP, Rano Karno-Embay Mulya Syarief mendapatkan nomor urut dua dalam undian nomor urut Pilgub Banten 15 Februari 2017.

"Salam dua jari sudah terbayang di Banten. Strategi sangat mudah, minimal salam dua jari bisa kita gimikkan lagi di Banten," kata Rano Karno usai pengundian nomor urut di Hotel Marbela Anyer, Banten, Selasa (25/6).

Selain itu, Rano yang berpasangan dengan Embay Mulya Syarief pun yakin para pemilihnya tak akan lupa dengan kumis dan tahi lalat di dagu yang menjadi ciri khas dirinya saat memerankan sinetron Si Doel Anak Sekolah.

"Yang berbeda dari pasangan lain, bahwa kita punya kumis, coblos kumisnya," ujar Rano sambil tertawa.

Sedangkan Wahidin Halim yang mendapatkan nomor urut satu meyakini dirinya dengan Andhika Hazrumi akan memenangi Pilgub Banten.

"Nomor satu kan juara dimana mana. Kita bersyukur kepada Allah Swt kita dapat nomor satu. Semoga ini menjadi keberuntungan kita menjadi Gubernur dan Wagub Banten. Kita berharap nomor itu memberikan kesaktian pada kita untuk memenangi juara Gubernur Banten," ujar Wahidin Halim.

Ahok-Djarot ingatkan pendukungnya tak sembarangan pasang baliho

Ahok-Djarot ingatkan pendukungnya tak sembarangan pasang baliho

BeritaSakti- Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengingatkan seluruh pendukungnya tidak terlalu euforia dalam perayaan rangkaian Pilgub DKI Jakarta 2017. Djarot juga mengingatkan kepada pendukungnya tidak memasang baliho atau poster dukungan di mana pun.

"Ini adalah kemeriahan kita semua mari kita masuki tahapan Pilkada dengan suka cita. Khusus untuk pendukung setia Basuki Djarot, saya minta betul jangan pasang baliho di taman, tempel stiker di tembok dan pohon, tiang listrik. Jakarta sudah bersih, kalinya bersih, tamannya baik, mari kita jaga betul kebersihan kita semua," ujar Djarot saat menyampaikan sambutannya dalam rapat pleno pengambilan nomor urut Pilgub DKI di Hall D JiExpo, Kemayoran Jakarta Pusat, Selasa (25/10).

Djarot meyakini imbauan disampaikan bisa menjadi contoh bagi pendukung pasangan lainnya dalam mengikuti prosedur Pilgub Jakarta. "Saya yakin dan percaya bahwa pendukung Basuki Djarot menyukai komitmen yang tinggi untuk bersama merawat dan menjadikan Jakarta sebagai satu kota yang benar-benar bisa dibanggakan," pungkasnya.

"Salam dua jari, salam dua periode. Basuki Djarot, kerja kerja kerja menang," ucapnya mengakhiri sambutan dan disambut riuh tepuk tangan pendukungnya.

Pendukung Ahok Berebut Foto Bersama Agus Yudhoyono

Pendukung Ahok Berebut Foto Bersama Agus Yudhoyono

BeritaSakti-Pesona Calon gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ternyata tidak hanya disukai oleh para pendukungnya saja. Ternyata pesona Agus juga menarik perhatian pendukung calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat.
 
Saat tiba di dalam gedung JI Expo untuk mengikuti pengundian nomor urut Pilkada Jakarta oleh KPU DKI, sejumlah relawan pendukung Ahok-Djarot, yang saat itu sedang menunggu kedatangan jagoan mereka, langsung mengerumuni Agus untuk meminta foto bareng.

"Mas Agus foto dong," kata beberapa relawan Ahok-Djarot yang mengenakan baju kotak-kotak
Menanggapi permintaan tersebut, Agus langsung menghampiri mereka dan berfoto bersama. Suasana pun terlihat sangat bersahabat antara Agus dan relawan.

"Mas Agus, terima kasih ya," kata seorang relawan Ahok-Djarot usai berfoto bersama Agus. Sedangkan Agus membalas senyum mereka sambil berjalan ke ruang pertemuan.

Senin, 24 Oktober 2016

Cerita Ahok Lihat Kader PDIP Kumpulkan Uang Kampanye Pilkada DKI

Cerita Ahok Lihat Kader PDIP Kumpulkan Uang Kampanye Pilkada DKI

BeritaSakti- Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akhirnya menyelesaikan rapat konsolidasi bersama kader PDIP.Berbagai hal terkait langkah pemenangan dalam Pilkada DKI turut dibahas.

Ahok cukup terkesan dengan cara PDIP dalam bekerja memenangkan pasangan calon yang diusungnya. Salah satunya, mengenai cara mengumpulkan dana kampanye.

Untuk kader PDIP,mantan Bupati Belitung Timur itu melihat para kader yang sudah menduduki jabatan penting mulai secara sukarela mengumpulkan sejumlah dana untuk kampanye Pilkada DKI Jakarta.

"Sukarela. Saya lihat rata-rata,yang dari DPR RI,bisa keluar berapa duit,saya enggak tahu. Urusan merekalah,"ungkap Ahok di Kantor DPP PDIP,Menteng,Jakarta Pusat,Senin 24 Oktober 2016.

Ahok juga sempat kagum dengan budaya gotong royong yang ditunjukkan para kader."Ya saya kira kita sangat terima kasih ya PDIP itu betul-betul gotong royongnya diutamakan,"ucap dia.

Dalam rapat,Ahok melihat bagaimana kader yang sudah duduk di DPR RI, DPRD DKI Jakarta, beserta pengurus partai hingga tingkat cabang bersatu untuk pemenangan dirinya bersama Djarot Saiful Hidayat.

"Jadi bener-bener DPR RI,DPRD,semua pengurus, masing-masing juga keluar uang pribadi, untuk mensukseskan, menggerakkan ini," imbuh dia.

Ahok memang tak mau membocorkan apa saja yang akan dilakukan saat masa kampanye nanti. Yang pasti,seluruh tim akan bekerja tak hanya memenangkan Ahok-Djarot,tapi memenangkan demokrasi.

"Mereka intinya, ini perjuangan, bukan perjuangan soal Ahok-Djarot. Ini adalah perjuangan menegakkan semua, demokrasi. Ini yang menarik," tegas Ahok.

Tak Capek

Selain itu, Ahok tak bisa berbuat apa-apa selain tersenyum saat para kader repot mengumpulkan dana kampanye. Maklum, Ahok sampai saat ini tidak menjadi anggota partai mana pun meski didukung penuh PDIP.

Senyum Ahok itu rupanya mengundang tanya para kader PDIP yang hadir dalam rapat. Mereka heran karena Ahok terlihat tidak ada capeknya.

"Mereka bilang, 'wah Pak Ahok kok senyum-senyum, enggak pernah capek'. Saya bilang saya enggak pernah capek. Mungkin bapak ibu yang capek," ujar Ahok.

Mantan Anggota TPF Munir Ragukan Pengakuan Pemerintah

Mantan Anggota TPF Munir Ragukan Pengakuan Pemerintah

 BeritaSakti-Mantan anggota Tim Pencari Fakta (TPF) pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib,Hendardi,meragukan pengakuan pemerintah yang menyatakan bahwa dokumen hasil investigasi TPF Munir hilang.

Menurut Hendardi,TPF telah menyerahkan tujuh eksemplar laporan hasil temuan investigasi tersebut kepada pemerintah yang saat itu di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Hendardi menuturkan,tujuh eksemplar laporan itu didistribusikan kepada lembaga negara terkait.

"Waktu kami memberikan dokumen ini ke presiden ada tujuh eksemplar yang memang dimasukkan ke instansi lain,misalnya Polri,Setneg,Setkab,Kejaksaan. Kalau dikatakan hilang itu tidak mungkin,"ujar Hendardi di Kantor Setara Institute, Jakarta, Minggu (23/10/2016).

Menurut Hendardi, hilangnya dokumen hasil temuan TPF Munir tidak masuk akal. Itu karena,TPF bentukan Mabes Polri untuk mengungkap kasus kematian Munir juga menggunakan laporan tersebut sebagai acuan.

(Baca: Polemik Dokumen Laporan TPF Munir,Ini Kata SBY)

Hendardi menuturkan, laporan tersebut juga dijadikan referensi untuk menyeret pilot pesawat Garuda Indonesia yang ditumpangi Munir,Pollycarpus Budihari Priyanto dan mantan Deputi V BIN dan mantan Danjen Kopassus Muchdi Purwopranjono ke meja hijau.

"Dari tim itu hasilnya tertangkaplah Pollycarpus,aktor lapangan kasus Munir,lalu dipenjara. Muchdi lepas. Dasar mereka menyidangkan itu apa? Ya TPF dong.Kepolisian dan kejaksaan ada dokumen itu. Masa Jaksa Agung enggak tahu ada dokumen itu," ucap Hendardi.

Hendardi menduga pemerintah malas mencari dokumen TPF Munir dan mengungkapkannya ke publik.

Sebenarnya, kata Hendardi,dokumen TPF sangat mudah didapatkan. Bahkan, dokumen tersebut sebenarnya sudah beredar di internet.

"Ya makanya kalau bilang hilang ya sebenarnya terlalu konyol dan berlebihan. Hanya malas mencari atau enggak mau mencari," kata Hendardi.

Sebelumnya,Presiden Joko Widodo memerintahkan Jaksa Agung Muhammad Prasetyo untuk menelusuri keberadaan dokumen dari TPF kematian aktivis HAM Munir Said Thalib.

"Sehingga bisa ditelusuri lebih lanjut apakah ada novum (bukti baru) yang kemudian dapat ditindaklanjuti atau tidak,"ujar Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi Sapto Pribowo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (12/10/2016).

Presiden, sebut Johan, sangat ingin perkara kematian Munir dituntaskan. (Baca: Presiden Jokowi Perintahkan Jaksa Agung Cari Dokumen Laporan TPF Munir)

Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara, Alexander Lay mengatakan bahwa dia justru mengetahui dari media massa bahwa laporan TPF kematian Munir itu dipegang oleh Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono.

"Pak Sudi (Mensesneg era SBY,Sudi Silalahi) juga mengatakan demikian bahwa yang menerima itu, Pak SBY, sejumlah eksemplar (TPF Munir),"ujar Alex.

Namun, Alex tak mengetahui apakah pernyataan Sudi itu benar atau tidak. Kemensetneg juga belum berencana berkomunikasi dengan SBY terkait hal itu.

Deddy Mizwar: Emil Baru Dapat Adipura, Kok Banjirnya Besar?

Deddy Mizwar: Emil Baru Dapat Adipura, Kok Banjirnya Besar?

BeritaSakti-Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengaku terkejut dengan banjir besar yang melanda beberapa kawasan di Kota Bandung.

Deddy mengakui, sejumlah titik di Ibu Kota Jawa Barat itu, kerap banjir setiap kali hujan deras.

Namun ia heran banjir kali ini cukup besar bahkan menyebabkan seorang warga tewas. Ia mengaku akan bertanya langsung ke Wali Kota Bandung Ridwan Kamil atau Emil perihal banjir tersebut.

"Saya juga mau tanya sama Emil kenapa begitu, baru dapat Adipura kok tiba-tiba banjirnya besar," kata Deddy di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/10/2016).

(Baca: Kota Bandung Tak Punya BPBD, Penanganan Banjir Terkendala)

Deddy pun meminta wartawan yang mewawancarainya untuk menanyakan langsung ke Ridwan Kamil soal penyebab banjir.

Sebab, ia juga tidak mengetahui pasti penyebabnya. Namun ia menduga musibah banjir ini terjadi karena drainase.

"Drainase itu pasti, di samping pembangunan yang sangat padat dan daerah resapan air berkurang. Drainase tidak bertambah," ucap Deddy.

Deddy mengaku akan segera meminta Ridwan Kamil mencari solusi agar Kota Bandung tak lagi kebanjiran saat hujan deras mengguyur.

Namun ia mengaku Pemprov Jawa Barat juga akan siap membantu apabila Pemkot Bandung tidak bisa menanganinya.

"Di kota Bandung sudah banyak bangunan drainasenya, belum berubah sejak jaman belanda kan. Itu yang membuat banjir," ucap dia.

Banjir menggenangi sejumlah ruas Kota Bandung. Banjir kali ini menyebabkan seorang tewas.

 Ade Sudrajat (30), seorang karyawan swalayan Borma di Jalan Setiabudhi, tewas terseret arus air saat hendak menolong orang, namun terpeleset masuk selokan dan terbawa arus.

Tahun 2017 Janji Politik Ridwan Kamil Harus Tuntas

Tahun 2017 Janji Politik Ridwan Kamil Harus Tuntas

BeritaSakti-Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengumpulkan seluruh anak buahnya di Hotel Holiday Inn Bandung, Rabu (24/2/2016). Dalam rapat beragendakan pembahasan usulan program dan anggaran 2017 itu, Ridwan meminta para jajarannya fokus untuk merealisasikan janji politiknya.

"Persiapan agar Bandung bisa memenuhi semua target dan janji politiknya khususnya tahun 2017 itu,"ucap Emil sapaan akrabnya.

Dia menilai,ada dua pokok masalah Kota Bandung yang hingga kini masih belum terpecahkan,yakni kemacetan dan banjir.

"Kemacetan harus berkurang dengan upaya-upaya dan banjir juga harus berkurang,"katanya.

Menurut hasil survey,kata Emil,persoalan banjir dan kemacetan masih menjadi masalah yang paling banyak dikeluhkan masyarakat Bandung.

"Problemnya banyak, jalan bolong, sampah, PKL dan kemacetan dan banjir. Tiga itu (jalan bolong, PKL,dan sampah) dalam survey dinyatakan sudah tidak terlalu jadi concern warga,karena pelan-pelan sudah diperbaiki. Tetapi yang banjir dan kemacetan masih jadi PR Pemkot,"tuturnya.

Oleh sebab itu,kepada jajarannya Emil menekankan agar bekerja lebih keras dan giat untuk memenuhi harapan warga Bandung.

"Jadi saya tekankan itu. Dulu dari awal menjabat,problemnya banyak. Karena itu, tahun ini harus jadi fokus.Anggarannya dilebihkan," ujarnya.

Dia mengaku sudah mempunyai cara dan terobosan untuk menuntaskan masalah kemacetan dan banjir.

"Cable Car dan LRT itu terobosan gak ada lain jawabannya hanya itu (solusi kemacetan),tapi kan susah tea. Kalau banjir bikin danau dan rencana perbanyak biaya untuk gorong-gorong,"ungkap Emil.

Minggu, 23 Oktober 2016

Jokowi Diminta Jangan Mengacaukan Sistem Hukum yang Ada

Jokowi Diminta Jangan Mengacaukan Sistem Hukum yang Ada

BeritaSakti-Dua tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) diapresiasi berbagai kalangan. Terutama paket kebijakan hukum yang akhirnya muncul.

Sekalipun dianggap terlambat, kebijakan ini patut didukung sehingga terwujud keseriusannya dalam memperbaiki sektor hukum yang ada di Indonesia.

Jika ditelusuri dua tahun ke belakang, sektor hukum mengalami pembiaran tanpa ada kebijakan yang komprehensif dari Presiden Jokowi.

Disampaikan langsung oleh Peneliti Transparency International (TI) Indonesia, Wahyudi, bahwa selama tahun 2015, semua menyaksikan bagaimana kasus kriminalisasi bergulir dan menguras banyak energi publik.

"Di awal 2016, tiba-tiba muncul satu paket kebijakan yaitu Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 dan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional," kata Wahyudi di daerah Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (23/10/2016).

"Sekilas kebijakan ini memang terlihat biasa, namun substansinya justru mengacaukan sistem hukum. Terlebih presiden justru memberikan impunitas kepada pejabat publik dengan berlindung dibalik diskresi," imbuhnya.

Menurut Wahyudi, hal ini tentu saja telah mengusik rasa keadilan, di tengah korupnya penegakan hukum. Presiden Jokowi seolah menjadi arsitek yang menambah buruk performa pemberantasan korupsi.

Diakuinya, di tahun 2016 ini muncul kebijakan yang memberikan sedikit angin segar dalam mendorong pemberantasan korupsi. Seperti Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2016 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2016 dan Tahun 2017 dan Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar.

"Dalam konteks pelayanan publik, presiden melalui kebijakan ini menghendaki adanya tindakan tegas terhadap praktik pungutan liar (pungli). Integritas pelayanan publik memiliki relasi erat dengan potensi korupsi," ungkapnya.

"Survei Persepsi mengenai korupsi tahun 2015 menyatakan bahwa lembaga publik dengan integritas publik yang buruk memiliki potensi korupsi tinggi pula," jelasnya.

Hary Tanoesoedibjo Beri Nasihat Politik buat Wahidin Halim

Hary Tanoesoedibjo Beri Nasihat Politik buat Wahidin Halim


BeritaSakti- Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) memberikan nasihat politik kepada bakal calon gubernur Banten Wahidin Halim. Nasihat itu dia sampaikan tatkala Wahidin mendatangi kediaman HT di Jalan Ciranjang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

"Nasihatnya sederhana saja, kalau beliau hadir dengan memberikan solusi, rakyat Banten akan cinta beliau. Kata kunci untuk Banten itu solusi," ujar HT di kediamannya, Sabtu (22/10/2016).

HT pun meminta agar Wahidin dan semua kandidat yang akan bertarung di Pilgub Banten 2017 bersaing secara sehat dan berusaha semaksimal mungkin dengan niat menyejahterakan warga Banten‎.

Selain itu, HT masih akan melihat-lihat siapa yang akan ia dukung nanti dalam kontestasi Pilgub Banten. "Nanti siapa yang akan kita bantu nanti, pada akhirnya siapa yang secara riil memberikan solusi untuk kemajuan Banten. Ini sangat penting, kalau terjun ke politik, ingin melihat masyarakat maju, mau melihat Banten maju juga. Jelas, program beliau harus bagus. Di sektor pendidikan, kesehatan, infrastrukur, IT itu penting," pungkasnya.

Wahidin Halim mendatangi kediaman HT sore tadi untuk meminta dukungan politik. Wahidin mengaku banyak mendapatkan pencerahan dan masukan setelah bertemu HT, terutama terkait program-program untuk membangun Banten. Pertemuan yang juga dihadiri sejumlah petinggi Partai Perindo itu berlangsung hampir satu setengah jam.

Djarot soal Plt Gubernur DKI: Eselon 1 Kemendagri & saya kenal semua

Djarot soal Plt Gubernur DKI: Eselon 1 Kemendagri & saya kenal semua
BeritaSakti-Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan bahwa Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur dan Wakil Gubernur DKI terkait cuti masa tugas untuk kampanye merupakan kewenangan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Djarot mengaku tidak tahu siapa Plt yang ditunjuk oleh Menteri Dalam Negeri.

"Saya tidak tahu siapa, yang jelas harus eselon satu dari Kemendagri dan saya kenal semuanya, mereka semua baik," kata Djarot di Jakarta, Minggu (23/10).

Ia juga mengatakan bahwa saat ini tergantung dari kemendagri menempatkan siapa yang bisa mengawal, mengamankan dan kemudian melaksanakan serta mengeksekusi program-program yang sudah dirancang.

Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) dan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat masih menjabat hingga akhir Oktober 2017, sehingga untuk menentukan Plt hanya dengan SK dari Kemendagri.

Sebelumnya, Ketua KPU Provinsi DKI Jakarta Sumarno mengatakan, pihaknya telah menerima surat dari Kementerian Dalam Negeri terkait izin cuti di luar tanggungan negara atas nama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

"Kami sudah menerima surat resmi dari Menteri Dalam Negeri tentang Izin Cuti di Luar Tanggungan Negara atas nama Basuki Tjahaja Purnama," kata Sumarno.

Dia mengatakan, dalam surat itu disebutkan izin cuti tersebut sejak 28 Oktober 2016 hingga 12 Februari 2017. Menurut dia surat izin cuti tersebut diterima KPU Provinsi Jakarta pada Rabu (19/10) sore.

"Surat itu diterima Rabu (19/10) sore," ujarnya menegaskan.

Dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta, ada tiga pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur yaitu Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura, dan Partai Nasdem.

Pasangan Agus Harimurti Yudhoyono- Sylviana Murni yang diusung Koalisi Cikeas terdiri dari Partai Demokrat, PKB, PPP, dan PAN. Lalu pasangan Anies Baswedan- Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS.

Sementara itu, tahapan Pilkada DKI Jakarta 2017 dimulai dengan pendaftaran pasangan calon mulai 21 sampai 23 September 2016, verifikasi pasangan calon mulai 21 September sampai 5 Oktober 2016, penetapan pasangan calon 24 Oktober 2016.

Pengundian dan pengumuman nomor urut 25 Oktober 2016, sengketa pencalonan mulai 24 Oktober 2016 sampai 23 Januari 2017, kampanye mulai 28 Oktober 2016 sampai 11 Februari 2017.

Ke Cipinang Melayu, Sylviana bilang 31 tahun jadi PNS & sudah mentok

Ke Cipinang Melayu, Sylviana bilang 31 tahun jadi PNS & sudah mentok

BeritaSakti- Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sylviana Murni malam ini mendatangi Mushola Baitul Rahim untuk menghadiri istigosah dan pembacaan shalawat Nariyah. Ketika turun dari mobil,pasangan duet Agus Harimurti Yudhoyono ini langsung disambut marawis yang dimainkan remaja mushola dengan meriah.

Pantauan merdeka.com di lokasi,Sylviana Murni datang pada pukul 21.30 WIB dengan menggunakan mobil Toyota hitam dengan nomor polisi B 88 CZA. Dengan jilbab coklat dan pakaian serba hitam,Sylvia menyalami satu persatu warga Cipinang Melayu.

Dalam kunjungannya ke daerah Cipinang Melayu,dia menjelaskan rekam jejak sebelum menjadi cawagub DKI.

"31 Tahun saya menjadi PNS,dengan golongan yang sudah mentok tidak bisa naik lagi,"kata Sylviana, Jakarta,Minggu (23/10).

Sylvia juga menjelaskan bahwa dia sudah banyak pengalaman dalam mengurus kota Jakarta. Karena dia banyak memegang jabatan penting di ruang lingkup DKI Jakarta sebelum diajak menjadi calon wakil gubernur.

"Mulai Dari wali kota perempuan pertama di Jakarta,Kepala Biro Bina Sosial Propinsi DKI Jakarta, sampai menjadi anggota DPRD Jakarta. Karena pengalaman itulah saya diajak oleh Bang Agus untuk menemaninya menjadi wakilnya di Jakarta nanti,"jelasnya.

Selain menjelaskan rekam jejaknya,Sylviana juga menjelaskan bahwa dirinya bukan tipe orang yang suka berbicara jika tidak tahu apa artinya.

"Bapak ibu, saya tuh bukan orang yang suka bicara yang tidak tahu artinya. Masa enggak tau isi Surah Al Maidah,tiba-tiba ngomong isi Surah Al Maidah,"tutupnya.

Sabtu, 22 Oktober 2016

Kepolisian Republik Indonesia Bantah Keluarga Penyerang Polisi di Tangerang Lapor BNPT

Kepolisian Republik Indonesia Bantah Keluarga Penyerang Polisi di Tangerang Lapor BNPT
 


BeritaSakti- Keluarga Sultan Aziansyah alias SA sudah lama mengendus perilaku aneh dari pria berusia 22 tahun itu sebelum menyerang pos polisi di Tangerang,Banten. Bahkan keluarga mengaku sudah melaporkan hal itu ke Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Namun keterangan keluarga pelaku dibantah Polda Metro Jaya. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono menyatakan,pelaporan keluarga Sultan ke BNPT tidak benar.

"Itu sampai sekarang hasil koordinasi dengan BNPT,itu tidak betul,"ujar Awi saat ditemui di kawasan Monas,Jakarta Pusat,Sabtu (22/10/2016).

Menurut dia,keluarga hanya meminta tolong kepada seseorang ketika Sultan menghilang dari rumahnya. Saat itu,keluarga khawatir Sultan akan terjerumus dalam jaringan terorisme.

"Pada intinya,yang bersangkutan (keluarga) meminta bantuan untuk mencari adiknya itu di mana posisinya,lalu diketahui ada di Ciamis,"tutur Awi.

Polda Metro mengklaim telah mengonfirmasi kebenaran itu ke BNPT. Namun lembaga yang menangani terorisme itu mengaku tidak pernah menerima laporan dari keluarga Sultan.

"Laporan ke BNPT itu tidak ada. Saya jamin itu tidak ada.Kita sudah klarifikasi itu,sudah koordinasi dengan BNPT bahwa itu tidak ada,dan berita itu bohong,"tandas Awi.

Sebelumnya,kakak Sultan yang juga seorang polisi mengaku telah melaporkan adiknya ke BNPT sekitar dua bulan sebelum kejadian. Upaya itu dilakukan untuk menyadarkan Sultan dari paham radikal.

Aksi teror yang dilakukan Sultan ini terjadi di Pos Polisi Jalan Perintis Kemerdekaan,Cikokol,Tangerang,Banten pada Kamis 20 Oktober 2016. Tiga polisi terluka dalam peristiwa tersebut,termasuk Kapolsek Tangerang Kota Kompol Effendi.

Sementara Sultan tewas akibat pendarahan setelah menerima tembakan di paha dan kakinya. Pria 22 tahun itu meregang nyawa dalam perjalanan menuju RS Polri Kramatjati,Jakarta Timur.

Warga Negara Indonesia Gabung Bersama ISIS Lakukan Teror Pakai Pisau Dapur

Warga Negara Indonesia Gabung Bersama ISIS Lakukan Teror Pakai Pisau Dapur



BeritaSakti-Gatot Nurmantyo Panglina TNI mendapatkan aksi teror sekarang ini semakin megerikan,Penyerangan di Pospol tergerang menjadi salah  satu bukti jika pelaku hanya seorang diri lalu menusuk polisi dengan sebila Pisau.

"Ah muka sich teroris hanya pakai pisau saja,tetapi saya ingatkan bahwa anak - anak umur 9-10 tahun di didik,dilatih sangat profesional di suriah ISIS,"kata Panglima TNI (Gatot Nurmantyo),di Mabes TNI,pada tanggal 20/10/2016.

Anak-anak itu berangkat mengikuti orangtuanya. Bahkan,doktrin kelompok sadis adalah tidak boleh mundur, harus terus melawan dengan menembak sambil tiduran. Bahrun Naim,WNI yang telah berbaiat ke ISIS juga sudah memberikan pesan.

"Apabila di Suriah sudah tidak aman, maka kembali ke negaranya masing-masing melaksanakan kalifah di sana, kemudian melaksanakan teror dengan apa saja yang ada,dengan pisau dapur dan apa saja,"jelasnya.

Menurut Gatot, hal ini sudah dipraktikkan di Prancis dengan pisau melakukan penusukan lalu dengan bus.Dia menegaskan jika teroris adalah musuh negara yang harus ditangkal secara serius.

"Kalau kita tidak paham, kalau bangsa ini masih bodoh menganggap teroris itu adalah tindakan pidana tinggal nunggu saja anak dan cucu kita seperti di Suriah,"tegasnya.

Gatot mengatakan,TNI mempunyai Babinsa, Koramil, Kodim dan intelijen yang dapat mendeteksi ancaman teror. Dia juga terus berkoordinasi dengan polisi untuk merangkul sejumlah mantan teroris yang sudah sadar.

"Kita melakukan pendataan. Kita ikut bersama-sama dengan santri-santri anggota kami yang di pesantren kemudian secara perlahan-lahan tidak mungkin orang yang sudah di doktrin begitu lama langsung kita ubah,jadi kita harus masuk ke dalam dan ini tentunya koordinasi juga dengan kepolisian,"katanya.

Minggu, 16 Oktober 2016

Jawaban Arsy Yang Sanggat Bijak dan Berlian

Jawaban Arsy Yang Sanggat Bijak dan Berlian

 Berita Sakti-Meski masih kecil,putri pasangan Anang Hermansyah dan Ashanty,Arsy Addara Musicia Nurhermansyah,sudah memiliki banyak penggemar.

Tingkah adik Aurel Hermansyah itu dari hari ke hari semakin menggemaskan.

Beberapa tingkah Arsy yang menggemaskan itu sering kali diposting oleh Ashanty di akun Instagramnya, @ashanty_ash.

Seperti videonya yang satu ini,saat Arsy mulai menyimak tayangan televisi yang sering ditontong oleh kedua orang tuanya.



“Nii anak bahaya banget,

semalam aku sm ayahnya nonton tv berita kandidat gubernur jakarta,

ngomong pak agus sama pak ahok,,

padahal arsy lagi nyusu,,

tiba2 arsy mau bobo triak agus apa ahok yaa,

telat videoin awal dia ngomong sampe kita ngakak keras banget,hati2 banget baby sekarang bisa keliatan ngga dengerin tapi dia ngerekam banget semua omongan org sekitar”

Dalam video itu,Arsy tampak mengenakan piyama putih dengan motif kartun warna-warni.

Ia duduk di atas kasur yang dijaga oleh beberapa bantal di sekitarnya.

Arsy kemudian menyebutkan nama‘Agus’lalu kemudian melemparkan tubuhnya ke bantal.

Sontak,celetukannya itu disambut tawa oleh Ashanty dan Anang.

Ia kemudian bangun lagi, dan melihat ke arah ayahnya,lalu menyebut nama ‘Ahok’.

Ashanty yang tak kuat menahan tawa kemudian memberikan pertanyaan kepada putrinya itu.

“Arsy pilihnya siapa?,” tanyanya.

“Agus,” celetuk Anang yang ada di sampingnya.

Kemudian ia menirukan perkataan ayahnya itu dengan suara pelan.

“Apa?Agus apa Ahok?,”tanya Ashanty lagi.

Arsy kemudian menoleh ke arah bundanya itu lalu menjawab “Ahok,” sambil tersenyum.

Jawabannya itu langsung disambut tawa oleh Anang dan Ashanty.

“Kok tiba-tiba ngomong Agus-Ahok sih? Kebanyakan nonton TV One ya bundanya,” kata Ashanty lagi.

Hingga berita ini dibuat,video itu telah ditonton sebanyak 297 ribu kali dan dikomentari lebih dari 600 kali oleh netizen.

Dosen UI Ini Mengatakan Sifat Asli Nusron Wahid Yang Tak Pernah Berubah Sejak Dahulu

Dosen UI Ini Mengatakan Sifat Asli Nusron Wahid Yang Tak Pernah Berubah Sejak Dahulu
Berita Sakti-Saya sejujurnya iri berat dengan orang satu ini. Dia sedikit jauh lebih muda. Kelahiran Kudus 1973, sama-sama dari UI, tapi berbeda dengan beberapa tokoh politik praktis dari UI, khususnya Fadli Zon dan Fahri Hamzah.

Ia lebih pandai menempatkan diri, dan jauh lebih berani mengambil sikap secara independen.

Sebagai angkatan muda NU, ketika orang-orang alergi terhadap Golkar, dan memilih bergabung dengan partai-partai baru, Ia justru memilih bergabung dengan partai warisan Orde Baru itu.

Namun ketika Partai Golkar, menjadi motor utama Koalisi Merah Putih, ia berani mbalelo memilih bergabung sebagai pendukung Jokowi.

Hingga akhirnya justru Partai Golkar yang megap-megap, lalu mau bergabung sebagai pendukung pemerintah, tanpa berharap syarat dan konsesi apapun. Ia minimal punya karakter dan berintegritas.

Anak ini, memang menjadi antitesis dan sering dijadikan ajang fitnah. Bahkan dari sisi nama-pun, ia dianggap memanipulasi agar mirip dengan KH Abdurrachman Wahid (Gus Dur).

Padahal ia memang sama sekali tak berhubungan darah, ia hanya ngefans dan berhubungan baik.

Menjadi wajar, bila ia bersikap nyleneh seperti Gus Dur: shalat di Gereja, menjadi garda depan penentang FPI, bahkan bersikap keras terhadap Fahri Hamzah yang merepresentasikan dirinya sebagai benteng PKS (sebelum ia tersingkir karena justru dianggap bikin malu).

Jadi bila dalam hari-hari ini, ia menjadi pembela Ahok dalam kasus viral surat Al Maidah ayat 51, itu bukan ujug-ujug atau mencari momentum popularitas.

Bahwa ia kemudian justru dibelokkan dianggap menghina para ulama, saya pikir itu, juga bukan tanpa perhitungan, karena ia berani membenturkan dirinya dengan MUI.

Lembaga yang makin hari justru merosot pamor, kemanfaatan, dan kredibilitasnya itu.

Realitasnya, di hari-hari ini, di saat yang nyaris bersamaan ketika Arab Saudi makin merosot kondisi politik, ekonomi, dan sosialnya.

Setelah mengganti kalender Hijriah ke Masehi, lalu diikuti penjualan saham perusahaan minyak Aramco ke bursa efek New York, dan sikap bengis militernya menindas tetangganya Yaman, si negara miskin dan dhuafa secara militer itu.

Pamor Saudi nyaris habis, dan tentu saja para Wahabiers pendukungnya di Indonesia tak ingin segera kehilangan pamor.

Mereka sadar bahwa penguatan peran Wahabies di Indonesia bisa kehilangan momentum, maka dimainkanlah berbagai isu dengan menyitir berbagai ayat di sosial media atau pergaulan riil masyarakat.

Dan disinilah, Nusron Wahid hadir sebagai salah satu yang ngerti betul situasinya.

Sebenarnya sama sekali ia tidak sedang pasang badan untuk Ahok, ia sedang membela NKRI dan Pancasila yang sedang dirongrong habis oleh sebagian kalangan dengan mengatasnamakan keyakinan agama.

Bagi saya, untung masih ada Nusron, yang bagaimanapun juga mewakili sebagian hati nurani dan aspirasi yang tulus dari warga negara ini demi tegak terusnya bangsa ini!

Jumat, 14 Oktober 2016

Ribuan Demonstran FPI Minta Ahok Dipecat! ini KOMENTAR BIJAK Ahok

Ribuan Demonstran FPI Minta Ahok Dipecat! ini KOMENTAR BIJAK Ahok

Berita Sakti- Ahok mempersilakan Demontrans untuk berdemo"tapi dengan tertip dan jangan rusuh,Untuk persoalan Demotrasi ini ahok menangapi dengan Bijak.

Menurut Ahok apalagi yang mau dipermasalahkan,Karena semua sudah jelas prosudurnya dan lagi pula tidak sama sekali Ahok  menghina Al-Quran.Orang-orang aja yang mengapnya salah dengan memotong vidio bagian pidato Ahok.

Tapi Ahok mengalah dan meminta maaf kepada Masyarakat Indonesia "terutama umat Islam di Jakarta.
Bagi Ahok Dia tidak sama sekli untuk menghina Al-Quran."dari pada jadi isu sarah yang beredar jadi semakin kacau "Saya Ahok minta maaf dengan semua Umat Muslim,Ujarnya di Balai kota.

Untuk tahu lebi lanjut silakan lihat vidio ini ya  Bagai mana Ahok sangat Bijak menangapi Demonstran yang Demon di depan Balai kota.

 

Kamis, 13 Oktober 2016

Proses Hukum Terus Berjalan Walau Ahok Sudah Meminta maaf

Proses Hukum Terus Berjalan Walau Ahok Sudah Meminta maaf

Usai heboh dengan pemberitaan mengenai adanya dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepada Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok,waktu ia melaksanakan kunjungan dinas di salah satu lokasi DKI beberapa waktu lalu.Membuat salah satu Cagub di Pilkada DKI 2017 ini,ikhlas buat memohon maaf pada semua umat Islam yang ada di Tanah Air atas peristiwa itu. Akan tetapi, kelihatannya persolan tidak selesai hingga disitu.Untuk menegakan Pancasila serta kebinekaan,PP Pemuda Muhammadiyah bertekad supaya sistem hukum atas masalah dugaan penistaan agama ini selalu berlanjut.

Mengingat,kasus itu sebelumnya sudah dilimpahkan pada pihak yang berwajib.Sehingga,mesti diusut sampai selesai. Seperti apa yang di sampaikan oleh Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar waktu jadi narasumber dalam satu diantara acara Talk Show yang ditayangkan oleh satu diantara stasiun TV swasta Tanah Air.”Kami mengharapkan, untuk menjunjung tinggi keberagaman,perkara ini mesti mampu diusut sampai selesai,supaya hal seperti ini tidak berlangsung lagi ”Katanya.

Ungkapan itu’pun ia sampaikan juga kepada Kadiv Humas Polri, Irjen. Pol. Drs.Boy Rafli Amar dalam sebuah telewicara di acara tersebut.Selain itu,diacara tersebut,hadir pula Ketua Komunitas Advokat Muda Ahok Djarot (Kotak ADJA),Muanas Al-aidid yang mana,kehadirannya diacara tersebut menyinggung masalah laporannya kepada pihak yang berwajib atas lanjutan proses hukum kepada salah satu pihak yang bernama Buni Yani,atas laporan pencemaran nama baik kepada kliennya tersebut.

Sosok Buni Yani disangkakan sebagai pihak yang paling utama mengedarkan video mengenai pernyataan Ahok tersebut. Menurut Muanas Al-aidid,Buni Yani dinilai dengan senghaja mengUpload video yang sebelumnya telah tersebut,yang mengakibatkan persepsi masyarakat jadi salah atas pernyataan Ahok tersebut. Hingga akhirnya,ia’pun harus mengambil jalur hukum dengan melaporkan Buni Yani kepada pihak yang berwenang dengan atas tuduhan fitnah dan pencemaran nama baik.

Di acara tersebut,Buni Yani juga sempat dimintai keterangannya lewat telewicara.Ia’pun berpendapat, jika hal yang dilakukannya tersebut merupakan hal yang wajar.Ia juga mempertanyakan, kenapa hanya ia saja yang di laporkan. Mengingat,masih banyak pula akun-akun lainnya yang juga menyebarkan video tersebut.Pria yang berprofesi selaku Dosen ini juga merasa kebebasan berpendapatnya telah diambil seiring dengan proses hukum yang menjeratnya.

Ia juga bakal mengambil jalur hukum atas pencemaran nama baik’nya kepada pihak-pihak yang telah dulu melaporkannya ke Kepolisian.Ia juga telah memperoleh dukungan dari sekitar 20 pengacara yang siap membelanya dipersidangan nanti.